PROBOLINGGO – CENDRAWASIH. Com
Di tengah gerimis yang membasahi Kota Probolinggo, Selasa (27/12) sore, lirih terdengar wejangan dari orangtua pasangan pengantin baru asal Kecamatan Kanigaran, Dinia Nursyam (21) dan Zainal Abidin (25), di meja makan guest house, Rumah Dinas (rumdin) Wali Kota Probolinggo.
“Cong, sengko’ metorok yeuh. Jeggeh tang anak. Jek sampek kartokaran. Mun bede sala, bele en pe gennah, jekreng nyamannya reng abinik riyah mesteh bedeh tokarrah. Jek kaloppaen lema bektoh (Nak, bapak titip, ya. Jaga anak bapak. Jangan bertengkar. Kalau ada salahnya, tolong di kasih tahu yang betul, karena yang namanya menikah itu pasti ada selisih pahamnya. Jangan lupa juga solat lima waktu),” kata Choirudin, seraya tersedu-sedu, melepaskan putri pertamanya untuk pria pilihannya.
Zainal pun lalu menganggukkan kepala dan mencium tangan bapak mertuanya. Itulah yang terlihat dari sosok pengantin baru, yang memanfaatkan fasilitas mobil dinas untuk akad dan paket honeymoon dari Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin. Di Rumdin, mereka disambut secara langsung oleh wali kota.
Habib Hadi mengantarkan pasangan yang telah melangsungkan ijab qabul pada Senin (26/12) lalu itu, ke depan pintu kamar nomor 3 yang telah disiapkan untuk keduanya. “Ayok masuk, toreh. Ini kamarnya,” ajaknya.
Dan pintu pun terbuka. Ke empat orang ini dibuat takjub dengan kamar yang telah dihias sedemikian rupa dengan taburan bunga mawar ala hotel bintang 5. Kamar pengantin yang dilengkapi dengan fasilitas televisi, aneka makanan ringan, ruang santai dan kamar mandi dalam dengan air hangat, dan dapur, menambah suasana malam romantis yang akan mereka nikmati sebagai hadiah pernikahan.
“Senang (dengan fasilitas ini). Terlalu baik (Bapak Wali Kota),” ucap Zainal. Tak hanya itu, ornamen bebatuan ala Spanyol, fasilitas taman, kolam ikan koi, sofa empuk yang nyaman dan rooftop pun bisa dinikmati selama menginap.
Ditemui usai berkeliling, Zainal mengingatkan pada calon pasangan pengantin lainnya di luar sana untuk mengikuti jejaknya. Yakni merasakan kebahagiaan dan fasilitas yang sama, yang diberikan Pemkot. “Eh, mun se kabinnah. Dennak se nyaman. Jek ko’ tako’. Pokok halalen Kade’ (Hei pasangan yang mau nikah. Ke sini aja, paling enak untuk berbulan madu. Nggak usah takut-takut, yang penting halalkan dulu),” ujarnya berbahasa Madura.
Zainal didampingi Nia, istrinya, menuturkan bahwa mereka mengajukan permohonan fasilitas ini melalui surat yang dikirimkan seminggu sebelumnya. Mereka tahu informasi ini dari pamannya yang mendengar ada fasilitas yang disiapkan wali kota untuk pengantin baru.
Wali Kota Habib Hadi menyampaikan momen sekali seumur hidup yang tak datang dua kali ini patut dirayakan. Momen perayaan menikah dan bulan madu yang tak bisa dinikmati semua kalangan karena terkendala berbagai faktor inilah, yang coba difasilitasi olehnya.
Yaitu, fasilitas penjemputan menggunakan mobil dinas Nissan Elgrand warna putih, melalui program yang sudah berlangsung sejak tahun lalu itu, misalnya. Kemudian berkembang dengan hadirnya beberapa fasilitas kamar pengantin. Letak guest house terpisah dengan rumdin wali kota. Tepatnya ada di bangunan sisi bagian barat.
“Ini adalah kejutan, hadiah ya, supaya menjadi kenangan terindah bagi mempelai berdua. Saya ingin berbagi pada masyarakat, tiada batas, tidak ada jarak, antara pemerintah dengan masyarakat. Bersatu, membaur menjadi satu, berbagi dalam suka dan duka,” jelasnya.
Wali Kota menerangkan, ke empat kamar yang disediakannya di komplek rumah dinas, memang didesain khusus untuk menyambut kedatangan pasangan pengantin baru Kota Probolinggo yang usai melakukan ijab sah secara negara.
Seperti diketahui, program bulan madu di rumdin wali kota ini, sudah diperkenalkan oleh Habib Hadi saat agenda pembinaan peningkatan kapasitas SDM serta pemberian reward atas prestasi kepada Ketua RT, RW dan LPM kecamatan se- Kota Probolinggo, September lalu.