PROBOLINGGO – CENDRAWASIH7. Com
Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Probolinggo akhirnya diresmikan, Senin (19/12). Puspaga ialah sebagai tempat pembelajaran yang memberikan layanan pendampingan berupa edukasi, informasi, konseling, konsultasi, literasi, dan sosialisasi bagi keluarga yang mengalami masalah demi meningkatkan kualitas pengasuhan dalam keluarga.
Acara tersebut juga memperingati hari anak sedunia yang jatuh pada tanggal 20 November lalu. Acara tersebut dikomandoi oleh anak-anak dari Forum Anak Kota Probolinggo. Mulai dari pembawa acara hingga pembaca doa, semua menjadi tanggung jawab mereka sebagai pembelajaran di masa depan.
Peringatan ini juga sebagai momentum untuk mempromosikan kebersamaan internasional, kesadaran pada anak-anak, dan sebagai bentuk kepedulian bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
“Dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak di Indonesia,” ucap Muhamad Aldy Imawan, koordinator acara.
Siswa SMKN 1 Kota Probolinggo itu menerangkan, terbentuknya Puspaga merupakan tindak lanjut dari hasil verifikasi lapangan tim penilai Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, dalam penyempurnaan dan percepatan Kota Probolinggo sebagai Kota Layak Anak.
Tidak hanya peresmian Puspaga, pada kesempatan itu juga dilaksanakan berbagai acara. Seperti penandatangan perjanjian kerja sama dengan Pengadilan Agama mengenai layanan konseling bagi pemohon dispensasi kawin. Kerja sama itu di tandatangani Kepala Dinsos PPPA Rey Suwigtyo dan Ketua Pengadilan Agama setempat. Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin menjadi saksi penandatanganan bersama ketua TP PKK Aminah Hadi dan Sekda drg Ninik Ira Wibawati.
Pengukuhan Bunda Literasi Aminah Hadi juga dilakukan dalam giat yang mengundang 150 orang termasuk kepala perangkat daerah terkait, camat dan lurah se-Kota Probolinggo. Acara berlanjut dengan penyerahan hadiah lomba mendongeng dan lomba vlog peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan oleh Forum Anak Kota Probolinggo dengan Dinsos PPPA.
Penampilan-penampilan gerak dan lagu dari kelompok istimewa Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI) ikut memeriahkan acara tersebut. Ada juga tari kreasi nusantara dari Jrebeng Lor, tampilan pantonim dan tarian yang dibawakan Forum Anak Kota Probolinggo.
Wali Kota Habib Hadi menegaskan, bahwa peresmian Puspaga merupakan komitmen dari Pemkot Probolinggo untuk menyempurnakan kewajiban karena Kota Probolinggo merupakan Kota Layak Anak tingkat Utama. Hanya Surabaya dan Kota Probolinggo di Jawa Timur dan delapan di seluruh Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi semua yang terlibat, ini semua harus terus disempurnakan. Kehadiran pemerintah di semua aspek haruslah ada, khususnya untuk anak-anak berkebutuhan harus ada perhatian dari pemerintah,” ujar Habib Hadi.
Naiknya peringkat Kota Probolinggo dalam Kota Layak Anak menandakan bahwa adanya komitmen yang serius dari pemerintah. “Ini menjadi penyemangat untuk kita, bahwanya apa yang sudah kita lakukan sesuai komitmen kita, kita berhasil naik tingkat lagi,” ujar wali kota optimis.
Ya, setelah meresmikan Puspaga dengan menggunting bunga, wali kota dan bunda literasi berbincang santai dengan adik-adik istimewa dari Yayasan AMI beserta orang tuanya. Mereka tampak begitu senang. Pertanyaan dari Habib Hadi pun mereka respon dengan antusias. Pertemuan itu juga menjadi ajang komunikasi antara orang tua dan wali kota tentang terapi dan pendidikan untuk anak-anak mereka.
“Tentunya Pemerintah Kota akan terus berbenah untuk melakukan penyempurnaan. Kehadiran pemerintah terhadap semua aspek di wilayah Kota probolinggo harus dirasakan masyarakat. (Puspaga) ini merupakan suatu penting dari kehadiran pemerintah memberikan ruang bagi ibu dan anak untuk bisa konseling, khususnya anak berkebutuhan khusus. Dengan adanya puspa. ( th )